18 May 2008

Apakah Tuan Lupa?

Aku mulakan pertanyaan
dalam sajak ini
apakah tuan lupa
calar luka yang masih ada
darahnya
masih dirasai pedih
berbisa sengketa musim
api membara membakar percaya

apakah tuan lupa
kebenaran yang berlindung
pada kata pada tingkah pada wajah
di belakang senyum atau nada ikhlas
berbungkus sejuta satu helah
bila terbuka apakah aromanya
harum kasturi
atau bau bangkai percaya
yang mati di musim yang lalu

apakah tuan lupa
wajah yang tak bertempat di sini
kecuali semangat menyegat hati budi
kami merasa pedih dan sengsara
menimbang tara kebenaran dan pembohongan
pertarungan sesama gajah
gajah putih dan gajah hitam
sambil kami masih kancil
yang terkucil.

Kota Kinabalu.
2001.