Hanya mimpi kau beri pada bulan
meski sempat kukutip debu-debu lalu di jalanan
pulang, sempat kutoleh malangnya persahabatan
tidak mengertikah bahasa degil sering terungkapkan
hala selalu diakhiri pedoman yang disesalkan
masa berlalu, berlalu saja di jendela dukacita
jika itulah amaran, kusimpan malu di tabir bibir
tak ada huruf yang kuhafal selain memaknakan sesal
di simpang kutemui senjaku
berhenti menjelajah siur fikir
jejari hipokrit yang mencengkam dulu
lara membara, membakar wajar
berhenti menjengah mimpi-mimpi pada bulan
mari kayuh kehidupan ke perut lautan
meski tak menjumpai gelora dan gelombang
Kota Kinabalu.
5 April 2000.