18 May 2008

Di Sela-sela Jejari Hipokrit

Hanya mimpi kau beri pada bulan
meski sempat kukutip debu-debu lalu di jalanan
pulang, sempat kutoleh malangnya persahabatan

tidak mengertikah bahasa degil sering terungkapkan
hala selalu diakhiri pedoman yang disesalkan
masa berlalu, berlalu saja di jendela dukacita

jika itulah amaran, kusimpan malu di tabir bibir
tak ada huruf yang kuhafal selain memaknakan sesal
di simpang kutemui senjaku

berhenti menjelajah siur fikir
jejari hipokrit yang mencengkam dulu
lara membara, membakar wajar

berhenti menjengah mimpi-mimpi pada bulan
mari kayuh kehidupan ke perut lautan
meski tak menjumpai gelora dan gelombang


Kota Kinabalu.
5 April 2000.