18 May 2008

Lambaian Keakraban

Secara sengaja tangan akalku menangkap
kesimpangsiuran halatujumu
ketika di pentas yang lain
basa basimu menjadi igauan malang
dan masih akalku diisyaratkan
untuk saling melihat dan merasakan
penghargaan yang entah di mana nilainya
jauh di lubuk pengembaraan
berpergian satu persatu

Pertanyaan-pertanyaan melukiskan kekalutan
di atas kanvas yang tak ada putihnya lagi
simpang siur fikirmu pada garis dan palitan warna-warna
seperti adanya pada berus dan cekap tarian jari-jemari
bukankah di situ juga letaknya matafikir
kekalutan yang disengajakan
dialpakan segala petaka
meskipun mampu mentafsir segala

Hingga kedengaran dari bawah persemadian ini
membiarkan lautan menenggelamkan kesimpangsiuran fikir
ketika semakin menyatakan gelombangnya
meninggalkan pantai yang pernah
seketika meletakkan lambaian keakraban
di situlah bahasa kemurnian mengentalkan
ungkapan sepi bersih di dalam nurani


Kota Kinabalu,
22 April 2001.